Loading

Teknik Bikin Cashflow Bagus yang Disukai Bank dengan Goreng Rekening



Salah satu persyaratan yang harus kita penuhi untuk mengajukan kredit ke bank adalah melampirkan fotokopi rekening koran atau tabungan 3 bulan terakhir, bahkan ada diantara bank yang mensyaratkan hingga 6 bulan terakhir (dikesempatan terpisah akan kita bahas mengapa harus kredit di bank dan apa manfaatnya). Mungkin ada diantara kita yang bertanya, “kalau yang gak punya rekening koran gimana donk?? Kan saya tidak pernah berlangganan koran!!” Tenang..Tenang..tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan bukan?? Semua masalah bisa diatasi kok!! Termasuk masalah yang diatas, INGAT…semua ada FORMULANYA!!! 


Sebelum proses pengajuan, maka hal utama yang harus kita perhatikan adalah kredibilitas kita sendiri. Pastikan dan posisikan diri kita seorang yang kredibel di hadapan bank tersebut, oleh karenanya penuhi semua persyaratan yang bank tentukan dan bikin laporan keuangan serta data omset yang bagus. Pastikan juga nama kita bersih dari daftar hitam BI (di kesempatan terpisah nanti akan kita bahas bagaimana cara mengatasi BI checking..so jangan sampai ketinggalan ya..!!!).

Oke..katakan saja nama kita bersih dari daftar hitam BI, laporan keuangan juga kita bikin dengan sebagus-bagusnya (kita bisa pekerjakan ahlinya untuk menggarap yang ini), nah…saatnya kita bikin gorengan rekening! Dengan goreng rekening ini maka kita akan menunjunjukkan kepada bank bahwasanya kita memiliki cashflow yang bagus sehingga kita layak untuk mendapatkan kredit. Oleh karenanya menggoreng rekening ini tidak bisa kita lakukan secara sembarangan, harus ada tekniknya bagaimana agar gorengan kita ini sesuai dengan kredit yang diajukan sehingga dapat disetujui oleh bank.

Istilah goreng rekening adalah aktifitas melakukan transaksi keluar dan masuk di rekening kita sesuai dengan kebubuhan. Dalam hal ini, kita harus memperbanyak transaksi yang masuk dan sebisa mungkin mengurangi transaksi keluar yakni melakukan penarikan tunai baik lewat ATM maupun teller dan sebagai gantinya dari transaksi penarikan maka kita akan melalukan transfer ke rekening yang lain dan dari rekering tersebut kita bisa melakukan penarikan. Ya..sebaiknya kita memiliki 2 rekening untuk melakukan gorengan ini!

Tidak hanya mie aja yang instant, di goreng rekening ini kita juga bisa mendapatkan dengan cara yang instant yakni dengan pinjam rekening teman yang sesuai kriteria diatas lalu kita fotokopi semua transaksinya selama 6 bulan terakhir dan sampul depannya saja yang kita ganti dengan rekening kita sendiri. Tentunya harus rekening yang sejenis, gampang kan??!!!

Pasti akan muncul pertanyaan seperti ini, “Kalo gak ada rekening pinjaman, gimana?? Buka rekening kan setoran awalnya lumayan bueeesar tuh..?? Buka rekening kan ada biaya-biayanya tuh…?? Apalagi harus buka 2..?“ Trus pertanyaan apalagi ya…??

Tenang..tenang..!! Ambil nafas dulu…tahan…lalu keluarkan!! Oke…mari kit` lanjutken! Karena pembahasannya pengajuan kredit ke bank dan bank memiliki ketentuan untuk melampirkan rejening tabungan selama 3-6 bulan terakhir maka kita WAJIB memiliki rekening bank. Untuk melakukan goreng rekening ini saya menggunakan rekening bank di BNI Syariah dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Setoran awal hanya Rp 20.000
2. BEBAS biaya administrasi bulanan
3. Memiliki CDM (cash deposit mechine atau ATM non tunai)
4. Bisa online di seluruh cabang dan ATM bank BNI
5. Bisa mengaktifkan internet banking

Tuh kan…Bagi yang belum punya rekening sekarang bisa buka 2 rekening sekaligus hanya dengan modal Rp 40.000 saja. Satu rekening atas nama kita dan yang satunya atas nama pasangan kita. Persiapkan juga dana sejumlah Rp 1.000.000 untuk melakukan gorengan, saya contohkan saja rekening atas nama kita adalah rekening A, sedangkan rekening atas nama pasangan kita adalah rekening B.

Setelah kita buka 2 rekening dan mempersiapkan dana maka saatnya untuk menggoreng rekening dengan teknik sebagai berikut :
1. Setor dana Rp 900.000 ke rekening A dan Rp 100.000 ke rekening B (bisa melalui CDM atau teller)
2. Masukkan ATM rekening A, lakukan transfer dana Rp 800.000 ke rekening B lalu ganti dengan masukkan ATM rekening B dan tarik dana Rp 850.000 (transfer dana juga bisa dikombinasikan dengan pecahan seperti Rp 799.888)
3. Setorkan Rp 850.000 yang sudah diambil dari rekening B tadi ke rekening A melalui CDM secara bertahap misal 1x Rp 50.000, 1x Rp 100.000, 2x @Rp 150.000 dan 2x @Rp 200.000 (setoran tunai juga bisa dikombinasikan antara pecahan Rp 50.000 dengan Rp 100.000) lalu pindah ke mesin ATM tunai lakukan transfer Rp 900.000 dari rekening A ke rekening B, dan tarik Rp 900.000 di rekening B
4. Masukkan ke CDM Rp 900.000 di rekening A, transfer Rp 900.000 ke rekening B, tarik Rp 400.000 di rekening B
5. Masukkan CDM Rp 400.000 di rekening A dan transfer Rp 350.000 dari rekening B ke rekening A

Di ilustrasi diatas kita telah melakukan setoran (transaksi masuk) dalam sehari sejumlah Rp 2.500.000 dengan rincian 3x melalui CDM (CDM I=Rp 850.000, CDM II Rp 900.000, CDM III=Rp 400.000) dan 1x melalui transfer Rp 350.000. Jika hal ini kita lakukan rutin setiap hari selama 3-6 bulan maka kita akan punya cashflow rata-rata di rekening A sebesar Rp 75.000.000 per bulan. Dengan kondisi ini, rekening A siap untuk diajukan ke KPR, KK (Kartu Kredit), ataupun KTA (Kredit Tanpa Angsuran…eh..Angunan)! JANGAN apply di bank yang rekeningnya kita goreng dan jangan lupa juga untuk selalu nge-print buku tabungan tiap minggu!

Mungkin ada yang bertanya, “Lalu berapa besar penilaian bank terhadap rekening yang kita goreng?” Pertanyaan yang bagus! Bank melihat atau menilai omset usaha kita per bulan itu dari total mutasi KREDIT di rekening yang kita goreng tersebut! Analisa bank adalah jumlah omset bulanan dikalikan prosentase profit usaha dikalikan 30 persen.

Contoh kasus:
Punya usaha makanan profit 30% dan gorengan rekening per hari Rp 1.000.000 ingin beli rumah dengan KPR di Bank X sebesar Rp 300.000.000, tenor 15 tahun, angsuran bulanan sekitar Rp 3.000.000. Apakah kredit ini layak untuk disetujui???

Analisa bank untuk kemampuan angsuran :
= gorengan/hari x 30 hari x profit x 30%
= Rp 1.000.000 x 30 x 30% x 30%
= Rp 2.700.000

Kesimpulan :
Nilai angsuran (Rp 3.000.000) lebih besar dari kemampuan angsuran (Rp 2.700.000) maka KREDIT TIDAK DISETUJUI

Solusinya :
Yakni meningkatkan gorengan rekeningnya hingga diatas Rp 2.000.000 per hari (jika gorengan 2 juta/hari maka kemampuan angsurnya menjadi 5 jutaan) atau menurunkan plafon KPR nya menjadi Rp 200.000.000 (Jika KPR 200 juta dengan tenor 15 tahun maka angsurannya menjadi kisaran 2 jutaan) sehingga kredit bias disetujui!

Nah..sudah tau cara menghitungnya bukan??? Saat nya sekarang ACTION!!! Bagi yang memiliki cashflow bulanan diatas 200 juta bisa mendapatkan property tanpa uang malah dapat modal kerja, selengkapnya bisa di klik disini!

Tentunya teknik goreng rekening tersebut bukanlah sesuatu yang baku dan tidak harus sama persis seperti yang di atas, bisa dikondisikan sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing. Gorengan tersebut hanya sebuah ilustrasi yang memberikan gambaran dan cara pelaksanaan yang selama ini saya lakukan. Temen-temen yang ingin memberikan saran dan pendapat yang membangun tentang teknis pelaksanaan dalam menggoreng rekening bisa disampaikan melalui form comment yang ada di bawah artikel ini! Dan juga mohon koreksinya jika ada yang kurang atau salah! Atau jika ada pertanyaan dan pernyataan, bisa langsung hubungi saya 24 jam via call, sms, chat dan email yang tersedia di menu contact us (maaf belum punya pin bb)!

Semoga goresan kecil ini bisa memberikan manfaat dan sedikit menambah pengetahuan dan pengalaman baru bagi kita semua. Sekiranya jika bisa memberikan manfaat ke banyak orang, boleh sekiranya di share ke facebook
dan twitter temen-temen. Yang ingin copas artikel ini juga dipersilahkan tentunya dengan menyertakan link dan sumbernya. Saya tunggu respon baliknya dan sukses selalu untuk kita semua! Amiin..

*diolah dari berbagai sumber
Post views: counter